Ular terkecil di dunia, bahkan mungkin yang paling kecil yang pernah ada, ditemukan di Barbados, Kepulauan Karibia.
Dengan panjang sekitar 10 cm (kurang dari 4 inchi), ular ini dapat dengan mudah dikira sebagai cacing tanah, dan dapat bergulung dalam uang logam 25 sen.
Spesies baru yang kedua, hanya sedikit lebih besar, ditemukan di pulau tetangganya, St. Lucia.
Tes genetika dan penelitian bentuk dan fungsi fisik memberi kepastian hewan-hewan ini adalah spesies baru.
Kedua spesies ini tergolong dalam kelompok yang hanya dimengerti sedikit saja, dikenal dengan nama thread snakes – juga disebut worm snakes dan slender blind snakes. pendek dan licin, ular benang ini menggali lubang di tanah dan hidup dengan memangsa larva serangga.
Menemukan ular terkecil, melengkapi sebuah “hatrick” aneh untuk Hedges, yang juga memimpin tim ekspedisi menemukan katak dan kadal terkecil di dunia.
“Katak dan kadal juga ditemukan di kepulauan Karibia,” katanya. “Tapi, penemuan atas ketiganya menurutku bukan suatu kebetulan untuk dunia ilmu pengetahuan.”
Sayangnya, ular terkecil, yang disebut Leptotyphlops Carlae, sudah tergolong langka. Ular ini tinggal hanya dalam beberapa kilometer persegi hutan Barbados, sementara hampir seluruh hutan asli telah hilang.
“Menurutku hewan ini harus dikategorikan sebagai hewan langka yang dilindungi karena habitatnya terbatas, jarang nampak, dan tidak menganggu manusia,” kata Hedges.
Sekitar 3100 spesies ular di dunia menunjukkan keanekaragaman dalam ukuran tubuh, dari ular “benang” Karibia hingga pyton sepanjang 10 meter.