RSS

Arsip Bulanan: April 2012

Kepiting Ladam

Minggu ini banyak hal yang tidak diduga terjadi. Mulai dari kaki nyangkut bus waktu busnya jalan, pembelian casing hape yang belum 5 menit dipasang keypad-nya sudah lepas 2 tombol, rencana pengisian modem yang gagal karena siang harinya e-Center Supermal Karawaci kebakaran dan ditutup hingga malam – bahkan hingga besoknya belum seua stand dibuka-, serta mimpi absurd yang melibatkan oran-orang yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan saya sama sekali tidak tahu wajah mereka 😐

Tenang, saya tidak akan menceritakan satu persatu kejadian diatas. Nanti terlalu panjang dan postingannya juga menjadi tidak jelas.

Pernah dengar nama kepiting ladam? Itu, hewan berbuku yang hidupnya di air, bentuknya tidak mirip udang dan tidak mirip kepiting, dalam taksonomi lebih condong kekeluargaan dengan laba-laba dan kalajengking,  tapi pada akhirnya tetap saja diberi nama kepiting. Hidupnya cuma di laut, jadi kalau ada yang mengklaim melihat hewan serupa di air tawar segeralah tangkap dan dartarkan ke pusat penelitian hewan, siapa tahu menemukan spesies baru.

Ngomong-ngomong soal kepiting, tentunya pikiran melayang ke kepiting rebus, kepiting goreng saus asam manis maupun kepiting-kepiting lainnya. Sayangnya belum pernah ada cerita rumah makan yang menyediakan seafood memiliki “kepiting kaki kuda” pada daftar hewan olahan.

Spesies kepiting ladam yang ada di Indonesia (Carcinoscorpius rotundicauda), bisa ditemukan juga di wilayah Malaysia, India, Philipina, Singapura, Thailand dan Hongkong.  Jadi nanti kalau di berita ada yang bilang ”Malaysia mengklaim kepiting ladam hutan bakau berasal dari wilayahnya, kita harus memprotes” silakan ketawa keras-keras karena yang bikin berita pasti belum baca blog saya *eh*

Apalagi ya, semua kepiting ladam, jenis manapun, memiliki kesamaan yaitu tubuhnya terdiri dari 3 bagian, bagian depan, tengah dan belakang *dijitak* err.. seperti itu. Itu bagian belakang yang mirip ekor, sebenarnya tidak berguna dalam keadaan biasa, tapi ketika dalam keadaan darurat (misalnya sang kepiting terkena ombak dan terbalik) itu ekornya digunakan untuk membalik diri ke posisi normal. Kakinya ada di sebelah bawah, 6 pasang.

Dan proses kawinnya dilakukan di dekat pantai, bukan di laut. Jadi kalau waktu jalan-jalan main air di pantai, nemu hewan ini lagi berdua-dua, trus kalian merasa kasihan trus dibawa ke tempat yang dalam trus dilepaskan disana, sebenarnya kalian melakukan kekejaman dengan mengganggu pasangan dimabuk cinta yang sedang menikmati bulan madu.

Ngomong-ngomong, ini kepiting sebenarnya keturunan kerajaan, keturunan ningrat, berdarah biru. Dalam arti yang sebenarnya. Darahnya nggak ada hemoglobin, tapi adanya hemocyanin. Apa itu hemocyanin? Sel darah biru. 😆 *dilempar bakiak* pokoknya bedanya itu kalau hemoglobin kan sel darahnya mengandung besi (Fe) jadi biar sehat banyak-banyak makan makanan yang mengandung zat besi, kalo hemocyanin itu kandungannya tembaga (Cu). Detilnya saya nggak tau, SMK nggak ada pelajaran biologi dan pelajaran kimianya terlalu tidak menarik hati 😐

Selamat berbulan April, selamat bekerja skripsi UN atau apapun itu, dan jangan lupa, bersenang-senang.

 
18 Komentar

Ditulis oleh pada April 8, 2012 inci Animal, nature, Sea

 

Tag: ,